Mr Balcony | Chapter 1

68184_849727831747898_9022813877733852533_n

  • Tittle : Mr Balcony ( Chapter 1 )
    Author : PJ
    Cast :
    • Kim Hana (OC)
    • Byun Baekhyun
    • Other member of EXO
    Lenght : Chapter
    Genre : Romance
    Rate PG- 17

Greeting !!! Hallo guys, i’m back again, kali ini aku bawakan FF gajeku,pasti typo bertebaran, jalan cerita yang aneh dan pasaran , nggak ngefeel banget , tapi asli cerita ini keluar dari otakku sendiri … okey , di simak deh .
Summary : Kim Hana ( 29) seorang wanita karier yang polos yang tidak pernah berkencan dan berinteraksi dengan laki-laki seumur hidupnya. Hidupnya berubah saat dia bertemu dengan seorang laki-laki , Byun Baekhyun (26) yang tidak sengaja masuk kedalam apartemennya lewat balkon karena melarikan diri setelah kepergok berselingkuh dengan kekasih orang (yeoja apartemen sebelah).Sejak saat itu Hana merasakan perasaan yang belum pernah dia rasakan, yaitu fall in love with Baekhyun .
HAPPY READING !!!!

Chapter 1 !

First Encounter

I ‘ll never feel this way since i met you

You’d changed my world

I love you , ‘cause you are amazing

Just the way you are

Suasana gelap mulai merayap saat Hana melangkah menyusuri trotoar menuju lingkungan gedung Apartemen, dimana dia tinggal . Hana menengadah , memperhatikan langit yang mulai gelap. Dia melusuhkan bahunya terasa sangat lelah setelah seharian dia bekerja.

Hana mempercepat langkahnya, memasuki ruas jalanan yang entah mengapa terasa lebih lengang hari ini. Beberapa kali dia berbelok pada persimpangan jalan, hingga akhirnya dia tiba di depan gedung yang menjulang di mana dia tinggal di apartemen , nomer 213.

Drrtt Drrrtttt

Ponsel Hana bergetar tiba-tiba. Dia berjalan pelan sambil menunduk, dia berusaha mengambil ponselnya yang ada dalam tasnya. Tanpa dia sadari tiba-tiba saja –

BRUUKKK

Seorang laki-laki tiba-tiba saja tanpa sengaja menabrak dirinya saat dia berjalan . Entah salah siapa kejadian itu , karena keduanya berjalan tanpa melihat kearah yang benar . Hana berjalan pelan sambil menunduk, meraih ponsel yang ada dalam tasnya. Sedangkan laki-laki itu kelihatannya terburu-buru ingin memasuki apartemen yang sama . Dan tanpa di sengaja mereka pun bertabrakan . Hana hampir saja tersungkur jika saja laki-laki yang menabraknya tidak cepat menangkap tubuhnya yang akan terjatuh.

“Aaaahh .” Teriak Hana dengan reflek saat dia hampir terjatuh, untung saja laki-laki itu dengan sigap meraih tangan dan tubuhnya sehingga tidak tersungkur.

“Ma – maaf .” Kata laki-laki itu panik. “Aduh bagaimana ini, karena aku tergesa-gesa jadi menabrakmu. Kau tidak sakit, kan? Kau tidak apa-apa ,kan ? Maaf .” ujar laki-laki itu sambil memungut kaca mata yang tadinya di pakai oleh Hana terlepas dan ponsel wanita itu yang tadinya berhasil ia ambil dari dalam tasnya. Untung saja kedua benda itu tidak apa-apa. Di sisi lain , Hana yang hampir saja terjatuh itu hanya berdiri menerima perlakuannya . Wanita itu hendak mengatakan sesuatu tapi laki-laki itu memotongnya dengan segala pertanyaan, laki-laki itu benar-benar panik .

Gwaenchana, nan gwaenchana , sungguh .” kata Hana saat memiliki kesempatan untuk bicara. “Ini juga salahku kenapa aku berjalan tidak melihat ke depan . Aku juga minta maaf .” Jelas Hana sambil membungkukkan badannya meminta maaf . Laki-laki itu juga membalasnya dengan membungkukkan badannya. Setelah beberapa detik , saat mereka mau menegakkan tubuh mereka , tanpa sengaja kepala mereka saling membentur dan membuat mereka sedikit meringis dan akhirnya mereka saling tersenyum kikuk.

“Mianhae .” ujar mereka bersamaan.

“Kuharap kita bisa bertemu lagi .” ujar laki-laki itu dengan canggung.

“Eh ?” Hana bingung dengan kata-katanya.

“Kalau begitu , aku pergi dulu .” pamitnya , dia langsung membalikkan badannya berjalan cepat ,memasuki gedung.

Sementara Hana hanya diam mematung memandang punggung laki-laki itu sampai tidak terlihat. Dia merasakan perasaan aneh yang mulai muncul dalam dirinya. Jantungnya berdetak begitu cepat dan tak beraturan. Dia meraba dadanya dengan tangannya dan kedua alis yang menaut karena penasaran dengan apa yang dia rasakan sekarang.

“Kenapa jantungku berdetak cepat sekali ? apa aku terkena penyakit jantung ? terakhir kucek kesehatanku baik-baik saja. Jadi perasaan apa ini ?” tanyanya pada dirnya sendiri dalam hati .

Akhirnya dia berjalan mulai memasuki gedung apartemennya sambil tak henti-henti dia memikirkan kejadian yang baru saja terjadi, tentu saja dengan laki-laki yang baru saja menabraknya.

Tapi menurut Hana , laki-laki itu sangat berkesan. Bagaimana dia meminta maaf dan memperlakukannya dengan baik tadi. Walaupun wanita itu tidak melihat dengan jelas wajahnya saat dia belum memakai kacamatanya kembali saat itu , dia mulai melihat wajah laki-laki itu sepertinya dia cukup tampan, dan – sedikit imut ,menurut wanita itu.

Setelah berjalan memasuki gedung , menaiki lif ,akhirnya Hana sampai di depan pintu apartemennya. Dia mengecek pada ponselnya , dia ingin melihat siapa yang baru saja menelponnya sambil menekan beberapa tombol yang ada pada samping pintu itu, dan beberapa saat kemudian pintu itu pun terbuka.

***

“Apa ? yang benar saja ?! apa mereka benar-benar mau konser ke Korea ?” Hana memindahkan ponselnya yang diapit oleh pundak dan telingan kanannya ke sebelah kiri . “Kapan mereka akan konser ? apa kau sudah memesan tiketnya ?” tanya Hana lagi , dia masih saja sibuk berkutat dengan laptop yang ada de depannya.

“What page ?” tanyanya dengan tergesa-gesa . Semangat dan antusiasnya membuat jari-jarinya bergetar.

“Aku telah mengirim linknya pada facebookmu.” Jelas Hyejin. Hana menglog dengan cepat pada link di laptopnya untuk mengecek pesan baru dari temannya. Dan setelah mengklik pada link , dia mendengus sedikit kesal selama dia menunggu pada halaman saat loading.

“Jika kau bercanda, Hyejin. Aku bersumpah aku akan – “

“Tidak , Hana. Aku tidak bercanda.” Ujar Hyejin kemudian, “Aku telah memeriksanya di homepage resminya . Mereka akan perform bulan depan di Seoul. Bagaimana menurutmu ? Daebak ,kan ?”

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya sebuah halaman muncul pada layar komputer itu . Dia menurunkan scroll dan mulai membaca halaman tersebut. Tidak bisa di bayangkan , betapa bahagianya dia saat membaca sebuah artikel yang menjelaskan bahwa sebuah band western favoritnya akan menggelar konser di kota Seoul. The Script salah satu band favoritnya akan konser di kota Seoul. Dia bisa mengatakan ,apapun akan di lakukan wanita itu untuk mendapatkan tiket konser mereka .

“Oh my God !” teriak Hana dengan histeris , tidak percaya apa yang baru saja di lihatnya. Dia mendengar suara tawa temannya di ponselnya.

“Aku tahu, aku tahu,” respon Hyejin dengan sedikit tertawa, “Mereka akan mulai menjual tiket minggu depan,. Jadi kita lebih baik memesannya .”

“Aku akan lakukan apapun untuk mendapatkannya. Aku sudah menunggu setahun lebih , Hyejin. Kau tahu itu ,kan ?”

“Aku tahu ,Hana . Jadilah yang tercepat dari 5000 orang yang juga menginginkan tiket itu .” Hyejin tertawa dengan penuh kesenangan , “Itulah yang harus kau lakukan .”

Hana berhenti sesaat . Dia mulai merasakan perasaan aneh . Rasa takut dan keringat dingin mulai keluar dari dalam tubuhnya. Nafasnya tercekat ,dia berpegangan pada pinggiran meja itu, mencoba menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan rasa takut yang tiba-tiba saja muncul . Membayangkan dia berada di tengah-tengah kerumunan ribuan orang membuatnya semakin panik dan dadanya bergemuruh dengaan cepat . Dia tidak ingin mengingat kajadian saat itu yang membuat sebuah trauma pada dirinya. Dia tidak siap mengalami hal yang sama.

“Oh God ! aku tidak bisa membayangkan mendengar dan melihat mereka di atas panggung secara live – “

“Hyejin , aku tidak akan pergi ,” kata Hana dengan tergesa-gesa, suaranya bagaikan sebuah bisikan . “Dan aku ingat aku tidak bisa pergi di hari itu .”

“What ?! Bullshit !” teriak Hyejin padanya, membuat Hana memejamkan matanya sebentar untuk menenagkan dirinya pada suara itu. Dia tahu Hyejin akan marah . “Apa kau sadar apa yang kau katakan ,Hana? Satu setengah tahun kau menuggu momen ini. Dan kau – oh God , jangan katakan kau takut pada traumamu lagi .”

Hana memejamkan matanya dan mendengus frustasi , sebelum dia akhirnya berkata , “Kau tahu aku telah mencoba yeng terbaik. Hanya saja … itu sangat sulit ,Hyejin . Aku tidak bisa. Aku akan ketakutan jika diantara ribuan orang , kau tahu itu .”

“Hana ……!”keluh Hyejin . “Ah – sudahlah, terserah kau saja .”

“Mianhae,Hyejin .” ujar Hana menyesal . Dia menghela nafas panjang , merasakan semua emosinya bercampur jadi satu dan siap meledak . Itu sangat menyedihkan . Dia ingin sekali melihat konser itu, dan itulah impiannya, tapi di saat yang bersamaan dia tidak akan memenangkan rasa takut yang di rasakanya. Dia tahu rasa takut itu lebih besar dari keinginannya untuk melihat konser itu .

BRUUUUUUKK ! PRAAAAAKKK!

Tiba-tiba terdengar suara aneh dari arah jendela Hana. Wanita itu tersadar dari lamunan sedihnya , pandangannya lalu beralih ke arah jendela yang terhubung dengan balkon sedang terbuka lebar sekarang.

Hana terperangah . Dari arah jendela itu terlihat sosok seorang yang berusaha melangkah masuk ke kamarnya sembari meringis kesakitan. Rambutnya yang hitam terlihat sangat berantakan sekali, dengan kemeja yang setengah terbuka sehingga membuat dada dan perutnya terekspos setiap kali dia menggerakkan tubuhnya.

Dari penampilannya, kelihatannya laki-laki itu bukanlah seorang penjahat ataupun pencuri, karena dia memakai setelan pakaian yang cukup bermerek , menurut penilaian Hana. Wanita itu juga melihatnya sedang mengenakan sepatunya kembali saat dia mendaratkan kakinya memasuki ruangan kamar itu.

“What the hell are you doing in my apartment ?” Hana berteriak ,saat laki-laki itu mengusap tangan kotornya pada jeansnya. Laki-laki itu terlonjak kaget saat Hana berteriak padanya .

“Yah!! Siapa ka – “ belum sempat Hana melontarkan teriakannya lagi , laki-laki itu buru-buru mendekatinya dan membekap mulut wanita itu. Hana sedikit melawan tapi laki-laki itu ternyata lebih kuat dari yang ia duga.

Mata Hana membelalak terbuka lebar penuh dengan ketakutan. Di saat Hana melihat wajahnya yang terkena sinar lampu itu , dia merasa sedikit tidak asing dengan wajah yang ada di depannya.

“I’d seen the guy before but where exactly had i ….oh , wait …. bukankah laki-laki ini yang tadi tidak sengaja menabrakku di depan gedung ini ?” terkanya dalam hati .

Tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang laki-laki di luar apartemen Hana . “ Oh shit !! “ umpat laki-laki itu . Dia melepaskan bekapannya dari wajah wanita itu. Dengan panik tersirat di wajah laki-laki itu saat mendengar suara teriakan laki-laki. Dia segera menaruh jari telunjuknya pada pada Hana untuk tetap diam tanpa bersuara. Rasa takut yang di rasakan Hana kini tergantikan dengan rasa marah dan frustasi. ‘Yang benar saja ?! Beraninya dia menyuruhku untuk tetap diam di apartemenku sendiri ‘

“Baekhyun brengsek ! keluar kau ! aku bersumpah akan kubunuh kau ! Yah ! keluar kau, brengsek !” mendengar suara teriakan laki-laki yang ada di depan apartemennya, Hana semakin ,menatap tajam Baekhyun, bisa di bilang itu namanya dari teriakan laki-laki itu meneriakkan nama.

“Apa kau baru saja ketahuan berselingkuh dengan pacarnya?” tanya Hana dengan mata membelalak lebar.

“Kukatakan diam, jangan bersuara, aisshh …” ujar laki-laki itu dengan masih menaruh jari telunjuknya di mulut wanita itu .

“Dan kau melarikan diri keluar lewat balkon dan masuk ke apartemenku, tsk… kau benar-benar – “

“Diamlah , bodoh ! ujar Baekhyun dengan panik

“What – ? apa kau baru saja mengataiku bodoh ? God , just get out of here or i ‘ll call the police !”

“Aku tidak bisa keluar sekarang. Apa kau tidak mendengar teriakan laki-laki tadi? Dia akan membunuhku .” jawab Baekhyun sambil menelisik keseluruh ruangan kamar itu ,

“Who the hell i care !” jawab Hana, dia mendengus gusar sambil melipat lengannya di depan dadanya, menatap laki-laki yang ada di depannya dengan tatapan tidak senang.

“Salahmu sendiri kenapa kau berselingkuh dengan kekasihnya.” Laki-laki itu berhenti mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dia beralih menatap Hana saat wanita itu mengakhiri kalimatnya . Baekhyun , laki-laki itu juga mulai melipat lengannya di depan dadanya dan memandang Hana dengan tatapan menyelidik. Entah apa yang sedang di cari dalam diri wanita itu . Laki-laki itu mulai mendekatkan wajahnya pada Hana , memandang dengan tatapan penasaran . “ Apa kau 20 ?” tanyanya tiba-tiba.

“Apa ?” Hana balik bertanya pada laki-laki itu.

“Umurmu . Apa kau 20 ? kau terlihat sangat muda .“ jelas Baekhyun kemudian.

“Tsk , aku 29 , bodoh . Dan , kenapa kau tanyakan hal itu? Apa kau mencari mangsa baru ?”

“Apa kau berharap begitu? Tsk … kau tahu? Taeyeon lebih cantik darimu .”

“Oo… jadi wanita yang tinggal di samping apartemenku namanya Taeyeon? Aku jadi penasaran , seberapa cantiknya dia “.

“Kau ingin terlihat cantik ?” tanya Baekhyun . Dia kemudian memajukan kedua tangannya pada gagang kacamata yang di pakai oleh wanita itu, “Lepaskan kacamata idiotmu .” Laki-laki itu melepaskan kacamata yang bertengger di wajah wanita itu tanpa ijin, membuat Hana semakin marah.

“Yah ! Apa yang kau lakukan ? kembalikan padaku ! “ pintanya dengan suara yang sedikit keras.

“Dengan benda ini kau terlihat seperti wanita kuno yang bekerja dengan berton-ton buku. Pantas saja tidak ada laki-laki yang menghampirimu .” Kalimat yang dilontarkan Baekhyun membuat hati Hana sedikit sakit . Walupun dia tidak sungguh-sungguh mengatakannya,akan tetapi ,sudah berhasil membuat Hana marah dan kecewa.

“Jaga bicaramu , orang asing.Kau bahkan tidak mengenalku .” Hana mengerang kesal. “Keluar dari sini sebelum kesabaranku habis !”

Tiba-tiba terdengar lagi suara ketukan pintu yang semakin keras pada pintu apartemen Hana, dan terdengar suara teriakan laki-laki seperti yang terdengar sebelumnya.

Suara teriakan laki-laki itu sangat keras sampai terdengar memenuhi seluruh ruangan apartemen dan itu sangat mengganggu sekali.

“Hallo ! Apa ada orang di dalam?” lagi-lagi laki-laki itu berteriak di depan pintu apartemen Hana.

Hana melihat kembali kearah Baekhyun yang terlihat sangat kesal ketimbang rasa takut karena amarah laki-laki itu yang terus saja mencoba untuk menemukan Baekhyun. Baekhyun mulai tidak terlihat menyesal sedikitpun dan pikiran tiba-tiba untuk membuka pintu dan melihat siapa laki-laki yang sedang mencari Baekhyun memenuhi pikiran Hana.

Hana melihat kearah pintu dan merasa ingin sekali membuka pintu itu, dan berteriak, “Jeogyeo !”

“Yah ! Apa yang kau lakukan ?” suara Baekhyun tiba-tiba saja terdengar di telinga Hana saat laki-laki itu dengan cepat meraih pergelangan tangannya untuk menghentikan langkahnya menuju kearah pintu.Dia menatap kearah wanita itu saat Hana menolehkan wajahnya untuk menatapnya dan Hana melihat raut muka yang panik tergambar di wajah laki-laki itu.

“Itu salahmu sendiri kau tidur dengan gadis yang salah . Apa kau tahu dia sudah punya kekasih ?” ujarnya sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Bakhyun pada pergelangan tangannya, namun laki-laki itu semakin kuat dan semakin mendekatkan dirinya pada Hana. Baekhyun semakin menghimpit Hana dan mengikis jarak diantara mereka sampai beberapa senti.

Hana menelan salivanya untuk melicinkan kerongkongannya. Sungguh , dia kehabisan oksigen, jantungnya mulai berdeguk dengan kencang, suhu tubuhnya memanas melihat wajah seorang laki-laki untuk pertama kalinya sedekat itu di depannya. Apalagi dengan keadaan laki-laki itu dengan pakaian yang setengah terbuka yang masih mengeksposkan bagian tubuhnya, dan lagi , terlihat dia belum sempat menautkan kembali sabuk celananya sehingga membuat boxer laki-laki itu sedikit kelihatan.

“A –Apa yang kau lakukan ?” tanya Hana sambil memundurkan langkahnya pelan, sampai akhirnya tubuhnya membentur belakang pintu kamarnya. Laki-laki itu mengunci pergerakan tubuhnya, Hana berusaha keras menarik nafas , akan tetapi yang ada dia malah menahan nafas karena wajah Baekhyun yang sangat dekat deengannya .

“Akan kulakukan apapun ,” gumam Baekhyun berbisik pada telinga Hana ,” Tolong , biarkan aku di sini sementara waktu , sampai laki-laki tadi pergi . Jebal – “ pinta laki-laki itu lagi pada Hana .

Hana menatap raut muka Baekhyun yang agak memelas itu. Walaupun demikian, Hana masih teringat pertemuan mereka yang pertama dan membuat Hana berpikir dua kali untuk memberitahu pada laki-laki yang ada di depan apartemennya tentang Baekhyun . Wanita itu masih saja menatap Baekhyun yang sedang menunggu jawaban dari nya.

Tiba-tiba terdengar suara gedoran pintu dan deringan bel pintu yang semakin keras, membuat Hana terkesiap dan sadar dari lamunannya. “Suara itu semakin menyebalkan.” Gerutu Hana.

Hana menarik nafas dalam-dalam dan memutuskan untuk mengamankan Baekhyun . “Tinggallah di sini .” perintahnya dengan suara yang sedikit ragu. “Dan jangan sentuh apapun sementara aku bicara dengannya. Ingat ! jangan sentuh apapun , oke ?” perintahnya lagi . Baekhyun menganggukkan kepalanya menurut dan dia mulai melepaskan wanita itu.

Hana mulai membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju pintu apartemennya. Saat dia berjalan dari sudut ekor matanya dia melihat senyum Baekhyun yang mengembang.

Hana membuka pintu itu , yang ia lihat adalah seorang laki-laki yang cukup tinggi dan sedikit image yang marah tersirat di wajah laki-laki itu .

“Ada masalah apa ?” tanya Hana setelah membuka pintu itu. “Serius, kau telah menganggu istirahatku.”

Sementara laki-laki itu hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum canggung pada wanita itu ,” Mianhae , aku hanya mancari seseorang . Apa kau tahu – Byun Baekhyun ?”

“Byun Baekhyun ?” tanyanya balik . Hana menaruh jarinya pada dagunya seraya membuat gestur berpikir , pura-pura berpikir tentang nama itu . “Tidak , aku tidak tahu . Walaupun terdengar sangat familiar nama itu , mungkin karena kau meneriakkan nama itu berkali-kali . Dan kau tahu ini jam berapa,kan ?” Dia merubah nada bicaranya, terdengar sedikit mengancam , “Aku bisa memanggil polisi jika kau mengganggu ketenangan tempat ini .”

“Jangan . Kumohon jangan lakukan itu .”

“Jadi berhenti mengetuk dan menekan bel pintuku . Itu sangat mengganggu sekali .” katanya sambil melipat tangannya di depan dadanya. “Siapapun itu Byun – atau laki-laki itu , kau tidak akan menemukannya di sini .”

“Aku mengerti dan aku minta maaf .” Laki-laki itu membungkukkan badannya dengan sopan dan beranjak pergi dari tempat itu.

Ada perasaan kasihan yang terselip pada Hana melihat laki-laki itu meminta maaf dengan sopan . Mungkin laki-laki itu berteriak sedikit kasar karena tingkah Baekhyun yang kurang ajar karena telah berselingkuh dengan kekasihnya . atau mungkin karena sikap kekasihnya saja yang mungkin keganjenan dan suka mempermainkan laki-laki . Hana segera menggeleng-gelengkan kepalanya atas situasi ini , “Ah itu bukan urusanku .” gumamnya.

Tidak menunggu lama , Hana menutup pintu itu dan berjalan menuju ruangannya.

“Yah! Apa yang kau lakukan ?” teriak Hana setelah mendapati Baekhyun sedang mengotak-atik laptopnya. Sepertinya dia sedang memeriksa sesuatu di komputer itu , dan itu membuat Hana semakin marah atas tindakannya itu .

“I told you not to touch anything ,didn’t i ?”

“Aku hanya penasaran apa yang sedang kau kerjakan .” jelas laki-laki itu tanpa ekspresi bersalah.

“Kukatakan jangan sentuh apapun , aiish … kau menyebalkan sekali .” kata Hana sambil menutup laoptop itu dan sedikit mendorong tubuh Baekhyun agar menyingkir dari tempat duduknya.

“Apa dia sudah pergi ?” tanyanya sambil beranjak dari tempat duduknya.

“Sudah. Sekarang pergilah dari sini sebelum kesabaranku habis .”

“Yah ! Jangan marah-marah . Kau tahu kau akan semakin tua kalau kau seperti itu .” ucapan Baekhyun semakin membuat Hana marah dan frustasi . Dan laki-laki itu hanya menyambutnya dengan senyum yang lebih lebar dan senyum itu hampir saja membutakan Hana , “Mianhae .” ujarnya . “Terima kasih sudah mengundangku , dengan senang hati . Aku tahu di mana pintu keluar , jadi – “ sambil mengacak lembut puncak kepalanya layaknya seekor peliharaan , “ – tidak usah mengantarku .” ucapnya lagi sambil mengerlingkan satu matanya , dan berjalan keluar .

Hana mengedipkan matanya berkali-kali menyadari apa yang baru saja terjadi , “ What the hell was that ?!”

***

Hari itu Hana benar-benar tidak bisa berkonsentrasi. Saat ini bukan karena perihal proyek baru yang harus di tanganinya, tapi melainkan persoalan lain. Ini persoalan perasaan yang menjadi hal yang baru baginya . Selama ini , Hana belum pernah berkencan . Jangankan berkencan, mempunyai waktu luang untuk sekedar mengagumi beberapa pria saja dia belum pernah . Yang ada dalam hidupnya adalah bekerja dan bekerja.

Tapi sejak belum genap 24 jam yang lalu ada seorang laki-laki yang tiba-tiba saja muncul di apartemennya dan telah berhasil mencuri perhatiannya , merasakan hal-hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Kim Hana , kau kenapa ,huh ?” terdengar suara Shin Hyejin – salah satu sahabat terdekatnya bertanya padanya sambil menyangga dagunya dengan tangannya yang berada diatas meja . Wanita itu terus menatap Hana dengan tajam .

“Yah ! aku bicara padamu ,Kim Hana –ssi?apa kau tidak mendengarnya ?” tanya Hyejin dengan cemberut.

“Aku ? memangnya aku kenapa ?” sambil menunjukkan pada dirinya sendiri.

Hyejin menarik tubuhnya dan bersandar pada kursi dengan melipat tangannya di depan dadanya . Wanita itu sedang mengamati Hana yang sedang duduk di depannya dengan dahi menyerngit . Jelas sedang menebak-nebak apa yang Hana pikirkan sekarang . “Apa soal pekerjaan lagi ? ku dengar kau menangani proyek baru lagi.”

“Jadi , sekarang bukan soal pekerjaan ,ya ? Apa – soal cinta?” Hana mendengarnya memberi tatapan mematikan pada sahabatnya itu .

“ Ha – ha! Akhirnya temanku jatuh cinta juga . Setelah sekian lama , akhirnya perasaan itu muncul .”simpul Hyejin sambil menepukkan tangannya beberapa kali.

“Kau seperti peramal saja .” sergah Hana dan Hyejin hanya mengangkat bahunya sebagai tanggapan.

“Aku hanya membaca apa yang kulihat , Hana. Hanya orang yang lagi dalam masalah percintaan yang akan melamun sepanjang hari dan tidak bersemangat. Dan , apa tebakanku benar?” ujar Hyejin dengan bangga pada dirinya sendiri.

“Aku pikir kau sudah bisa membaca pikiranku .”ujar Hana dengan ekspresi polos sedangkan Hyejin hanya tertawa renyah .Mereka selalu punya cara untuk bercanda dan tertawa .

“Bagaimana kabar suamimu ? Apa masih sibuk seperti biasanya ?” tanya Hana kemudian , setelah menyeruput segelas jus yang ada di tangannya.

Hyejin hanya menganggukkan kepalanya pelan sebagai jawaban seraya menyeruput minuman yang ada di tangannya juga.

“Itu salahmu sendiri kenapa kau belum mempunyai anak .”

“Aku hanya belum siap ,Hana . Memangnya mudah mengurusi anak saat keduanya masih sibuk sama urusannya masing-masing ?”

“Kau bisa mendikusikannya dengan Chanyeol ,kan ? Dia suamimu , Hyejin. Dan ,kurasa dia juga ingin sekali mempunyai anak .”

“Yah ! Jangan menasehatiku seperti itu , Hana .Lihatlah dirimu sendiri . Kenapa kau belum menikah juga ,huh ?” Hana yang mendengarnya hanya memutar bola matanya sambil mencebikkan bibirnya, saat menyinggung tentang status dirinya. “Kudengar Manager Oh menyukaimu. Apa kau tidak tahu itu ?”

“Benarkah ? Ah – dia terlalu muda untukku .”

“Umur bukanlah masalah ,Hana .” balas Hyejin kemudian , “ Oh – shit !” saat Hyejin berujar ,dari arah pintu masuk terlihat seorang namja tinggi berkulit putih susu dengan setelan pakaian yang cukup bermerek memasuki ruangan kafetaria.

“Apa ? Ada apa ,Hyeji ?” tanya Hana penasaran .

“Orang yang baru saja kita bicarakan memasuki kafetaria ini .”

“Uh – benarkah ?” Hana menolehkan kepalanya kearah pintu masuk.

“Jangan melihat kearahnya .” saat keduanya mendaratkan pandangannya pada sosok laki-laki tegap berkulit putih susu itu , laki-laki itu melihat ke arah mereka berdua denga kedua sudut bibir tertarik keatas, tersenyum kearah mereka berdua yang sedang duduk di meja paling pojok di ruang kafetaria itu.

“Shit ! Dia datang . Apa yangharus kita lakukan ?”

“Apa ?” tanya Hana ,terlihat tolol tidak benar-benar menanggapi ucapan temannya. Setelah beberapa saat , akhirnya Hana mengerti apa yang Hyejin katakan . “Apa dia datang menghampiri kita?”

“Sial – iya . See ? Dia menyukaimu , Hana .”

“Shit ! Apa yang harus kulakukan ?”

“Don’t panic .”

“O –Okay .” jawab Hana dengan tenang . Beberapa saat kemudian seorang laki-laki datang menghampiri mereka berdua .

“Annyeong .” sapa laki-laki itu dengan ramah .

“Annyeong , Oh Kwajangnim .” jawab Hana dan Hyejin bersamaan.

“Boleh aku bergabung dengan kalian?” pinta laki-laki itu.

“boleh , tentu saja , tuan .” jawab Hyejin. Dan detik selanjutnya laki-laki itu menarik kursi yang ada di situ dan duduk dengan mereka .

Hana bergerak tidak nyaman pada duduknya , dia sedikit gugup. Tiba-tiba saja ponsel yang ada dalam sakunya bergetar. “ Maaf , ponselku bergetar , sepertinya seseorang sedang menelponku .” ucap Hana dengan sedikit tersenyum. Sungguh Hana akan berterima kasih pada orang yang menelponnya saat itu . Dia terselamatkan oleh ponselnya dari situasi canggung itu .

“Aku akan mengangkatnya dulu .” Hana mulai menjauhkan jarak dari mereka, dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju keluar kafetaria. Dia mengeluarkan ponselnya . Sekilas dia melihat pada layar ponselnya dengan sedikit menyerngit heran pada nomor asing di ponselnya, tapi kemudian dia mulai menggeser simbol hijau itu dan mendekatkannya pada telinganya.

“Yeoboseo .”

“Sup atau nasi ?” sebuah suara yang sedikit berat menjawab dan Hana makin melebarkan matanya , berusaha mengenali suara itu . Hana langsung memandang layar poselnya untuk beberapa saat dan dia melihat sekilas nomor yang tak di kenal. Seorang laki-laki, suara itu seorang laki-laki.

“Excuse me ?” tanyanya , merasa sedikit bodoh dan bingung atas pertanyaan yang bahkan dia tidak tahu harus menjawab apa, tapi sepertinya laki-laki di sebrang sana tidak beranjak.

“Sup atau nasi ?” ulangnya dengan tenang dan di saat bersamaan Hana mendengar suara gemerisik pada ponselnya.

“Ini siapa ?” tanyanya pada suara di sebrang sana, dan Hana bisa mendengar orang tersebut berdecak sedikit kesal.

“Yah ! Apa kau sudah lupa ? baru kemarin kita bertemu ,kan ? aku tanya sup atau nasi karena di tempatmu tidak ada makanan yang bisa di makan .” jelas laki-laki itu panjang lebar. Sementara Hana hanya semakin membelalakkan matanya lebar, dan mencoba menerka suara itu.

“B –Baekhyun ?” terkanya

“Yup – it’s me , baby .”

“Yah ! apa yang kau lakukan di apartemenku ?” teriak Hana pada suara yang ada di ponselnya.

“Tentu saja memasak untukmu .”

“Yah ! Get out of there ! aku tidak butuh masakanmu !” teriak Hana kesal dan detik selanjutnya dia mengklik end call pada ponselnya.
TBC ……

Otte ? RCL PLEEEAASEEEE … PLEEAASEEEE…..


45 thoughts on “Mr Balcony | Chapter 1

  1. Uwaaahhh…bacon slingkuh sma kekasih orng??tiba2 masuk ke apartement hana cuma buat masakin hana??what happened baekhyun-ah???next thor

    Like

  2. haha lucu banget, suka2.. wait, jangan2 sie baekhyun ke kamar hana lewat balkon lagi? -_- astagah, ntah kenapa cocok sie menurut aku sama baekhyun karakternya dia di ff ini, dia cocok jadi cowok ganjen yg hobi ngusilin cewek yg lebih tua dibanding dia -_- lanjut yaa btw gft, tag lagi yaa klo udah publish chapter berikutnya :3 thank you :3

    Like

  3. Hahaaa baek baek pke acara selingkuh segala
    kasian hana jadi korban kelakuannya,mana udah di bilang jgn nyentuh barang” hana
    hadeeh

    Like

  4. baek.. udah dibilangin jangan nyentuh barang2 Hana, masih aja disentuh. kalo nyentuh gua sih boleh //slapped//.
    J, aku boleh kasih sedikit saran? gini, intinya tiap kata asing ditulis pake words italic 🙂 terus kalo tanda baca itu diketik ga pake spasi. contoh “Apa yang kaulakukan di apartemenku?” atau “Aku menyukaimu.” . ini contoh yg salah, “Apa yang kaulakukan di apartemenku ?” atau “Aku menyukaimu .” ya intinya sih janga ada jarak spasi sebelum tanda baca. kecuali pas seudah tanda baca baru dikasih spasi. okedeh segitu aja saran dari aku 😀 aku gada maksud ngejelekkin.. cuma kita saling berbagi aja. 🙂 thanks 4 tag ❤ 🙂

    Like

  5. Yyee… selese bacanya. Baekhyun ternyata susah dibilangin. Tua an mana si Baekki ato Hana? Aku lupa umurnya baekki.. :v

    Sehun datengnya di chap ini sekejap bangey yeth..

    Kalo Chanyoel jadi suaminya si Hyejin. Habis itu yang ngejer – ngejer Baekki tuh,siapa?

    Aku tunggu chap berikutnyaa.. 😀😀 jangan lama-lama.. makasih udah nge tag akuu ..😀

    Like

  6. Yuhuuuuu…. i’m so sorry, aku baru bisa berkunjung.
    Ahhh ini cerita… ugh, gimana yaa jabarin ekspresi wajah aku pas baca cerita ini? Ehhmmm, bayangin karakternya Baek Hyun yang di sana, malah jatohnya bukan jadi Baek Hyun di bayangan aku 😀 wkwkwk maaf ya.
    Aku suka sama karakternya Baek Hyun, apalagi pas scene, sup atau nasi? ahhh silly boy hahaha
    Aku juga suka sama karakternya Hana, seorang gadis yang sibuk dengan pekerjaannya sampai dia tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. What the… come on…
    Oke, i’ll be waiting PJ ^_^

    Like

  7. Uh, baek nya nakal disuruh jangan nyentuh barang malah nyentuh notebook hana dan sekarang dengan seenaknya masuk apartemen hana. Oh, iya kalo ff yang destiny kapan diterusin biasanya aku baca ff itu di facebook

    Like

    1. iya nih lagi stuck, habisnya respon chap terakhir jelek banget, tapi ku usahain deh 🙂 tp jangan berharap secepatnya ya? 🙂 soalnya otaknya butuh di refresh

      Like

  8. baekhyun nyebelin parah masuk ke apartemen orang gitu aja, entah kenapa otak aku mikirnya baek pasti pervert suka ngegodain hana wkwkwk… btw makasih udh ngasih tau blog kamu

    Like

  9. ini pendek yah authornim, bisa kali dipanjangain, hihihi

    baca summary nya menarik dan yah emang bener menarik, apalgi castnya my biased, wakakaka
    Astaga baekhyun sifatmu nak, nak *geleng-gelengkepala

    mungkin kalo aku jadi hana baekhyun bakal aku jadiin tawanan, wakakaka
    Astaga itu baekhyun masak??? kok dia bisa tau nomer ponselnya hana yah, jangan-jangan tuh orang cenayang lagi. wakakaka
    SUP atau NASI? yakali orang baru bilang hallo udah dicecer pertanyaan gitu, astaga baek-baek. fighting^^

    Like

  10. Lah…si baek mang paling2 dah….baek hebat…udah tau no ponsel n password apartemen hana😀😀😀😀

    Like

Leave a comment