The Marriage Life Of Mr Byun Baekhyun |Chapter 15a

dwbthrr

Tittle     :  THE  MARRIAGE  LIFE  OF MR  BYUN BAEKHYUN (Chap 15a)

Author  :  PJ

Cast       :

  • You (OC)
  • Byun Baekhyun
  • Xi Luhan
  • Park Chanyeol
  • and other member of EXO

Rate       : M

Length  :  Chapter

Genre  :  Romance  , comedy

Greeting  !!  Hello  guys  i’m back again. STILL, dengan  hasil  translitanku  dari  fanfic  favorite ku ‘ The  Marriage Life  Of Mr Byun  by sundaysundaes ‘.   Walaupun  tidak  se bagus  aslinya, tapi tetep saja  telah  menguras otakku sangat  keras, dan semoga  kalian  bisa  menikmatinya, ya..walaupun  agak  berantakan  bahasanya,just keep reading  guys, dan jangan  lupa  like and comentnya, Oya ,kau bisa  cek  Original  storynya di sini,

Link  : http://www.asianfanfics.com/story/view/426081/15/the-marriage-life-of-mr-byun-romance-you-exo-luhan-humor-baekhyun-chanyeol

Previous

HAPPY  READING  !!

Chapter 15a!

Answers

“Kau tahu apa yang kusukai tentang mandi bersama denganmu?” tanya Baekhyun saat kau membuka kancing baju piyamanya satu per satu. Rambutnya masih kusut dengan berantakan karena baru saja bangun dari tempat tidur, tapi kedua matanya bersinar cerah seperti dia telah bangun seharian. Senyuman-senyuman  menggoda terplester di bibirnya, dan senyuman-senyuman itu tidak pernah hilang saat dia menatap padamu.

“Apa, seks?” tanyamu dengan biasa. “Karena tidak ada seks mandi hari ini, Sweetheart,” kau mengejek cara dia mengatakan nama panggilanmu, menjulurkan lidahmu disaat dia menonjolkan bibir bawahnya seperti seorang anak yang terganggu.  “Baek, please. Aku lelah. Belum cukupkah kau padaku semalam?”

Dia menyeringai, salah satu sudut bibirnya melengkung ke atas dengan menggoda. “Kau tahu aku tidak akan pernah bisa cukup padamu,” jawabnya tanpa malu,mengecupkan bibirnya padamu saat kau menyingkirkan bajunya dari kedua bahunya sebelum akhirnya kau melemparnya ke dalam tempat pakaian kotor. Baekhyun mencondong lebih dekat sampai dia bisa berbisik di telingamu, “Aku hanya ingin kau melenguhkan namaku sepanjang hari dan sepanjang malam –“

Kau benar-benar mendorong wajahnya menjauh dengan telapak tanganmu. “Oh diamlah.”

Dia hanya cekikikan dengan ringan sebagai respon, mencium telapak tanganmu ketika dia menjauhkannya dari wajahnya. “Naikkan kedua tanganmu, Sweetheart.”

Kau menuruti dan dia menaikkan bajumu ke atas kepalamu, melemparnya ke dalam tempat pakaian kotor juga. Ketika dia menyadari kau tidak memakai bra, dia mengerutkan hidungnya dengan imutnya dan benar-benar bicara pada kedua payudaramu layaknya mereka adalah manusia, “Good morning, boobies~”

“Oh my God,” gumammu tidak berdaya. “Masuklah sana ke tempat mandi, Baekhyun.”

Dia menjadi tertawa geli disaat dia menendang celana piyamanya. “Yes, Ma’am~”

Baekhyun selalu sangat senang dan berisik kapanpun dia sedang sendirian bersamamu, tapi ketika dia sedang mandi bersamamu, level seperti kekanak-kanakannya menjadi setinggi atap. Dia banyak tertawa, memainkan sedikit lelucon di sini dan di sana, dan melempar kalimat tercheesy setiap sekaramg dan kemudian. Terkadang dia mencuri satu ciuman di pipimu atau belakang lehermu kapanpun kau tidak melihat, dan dia suka menjejakkan jari-jarinya sepanjang tulang belakang, diikuti tetesan-tetesan air yang mengalir turun dari ujung rambutmu sampai ke belakang pinggulmu.

Ini bukanlah sebuah tub mandi yang besar, dan dengan lebih dari satu orang, ini sempit, terlalu sesak, dan sedikit terlalu dekat untuk nyaman. Meski, kalian berdua tidak pernah mengeluh tentang hal ini. Paling tidak tidak sampai Baekhyun menggelitimu kapanpun kau mulai menikmati merasakan berdiri dan releks dibawah guyuran air yang hangat. Atau ketika dia dengan jenakanya menyesuikan knob shower sehingga air berubah menjadi air panas  dalam beberapa detik. (Bisakah kau hentikan itu?” kau berteriak sekali, memelintir ujung daun telinga kanannya dan menyeretnya ke bawah sampai dia berteriak dan memohon padamu untuk berhenti mencoba melepas telinganya dari kepalanya).

“Kemarilah, biar ku cuci rambutmu,” perintahmu setelah kau menuangkan cukup sampo ke dalam telapak tanganmu.

Ini. Inilah kenapa aku suka mandi bersama denganmu.” Dia tersenyum dengan kekanak-kanakan. “Kau banyak mengingatkanku pada Ibuku.”

“Baekhyun,” responmu, memberinya tatapan menghakimi. “Aku serius takut padamu jika kau masih mandi bersama dengan ibumu diumur segini.” Dan kau ingat bagian dimana Ibu Baekhyun yang telah meninggalkan dia ketika dia masih kecil –kau merasa sungguh bersalah karena membesarkan hal ini. God, teganya kau tidak sensitiv sekali? Kau baru saja akan  meminta maaf padanya, tapi Baekhyun sudah menggumamkan jawabannya tanpa terlihat aneh atau tegang sama sekali –seolah pikiran-pikiran tentang ibunya yang meninggalkan dia tidak pernah mengganggu  pikirannya.

“Tidak, tentu saja tidak!” Baekhyun membuat tatapan wajah yang menjijikkan. “Eew, oh my God, kau baru saja memberiku satu gambaran mengerikan tentang Ibuku yang mandi bersamaku –eew, eew, eew!”

Kau menghembuskan napas lega.

“Oh, diamlah dan kemarilah,” katamu, memberi gestur dengan tanganmu jadi dia merundukkan kepalanya. “Berhentilah bergerak-gerak atau matamu akan terkena sampo, okay?”

“Lihat? Kau bertingkah seperti Ibuku lagi,” Baekhyun mengeluarkan tawa geli kecilnya yang imut di belakang tenggorokannya dan kau hanya tidak bisa menghentikan dirimu untuk tersenyum. “Ketika aku masih kecil, aku biasanya bermain-main kapanpun aku sedang mandi, dan Ibuku akan memarahiku seperti itu. Berhentilah berputar-putar, Byun Baekhyun, apa kau ingin matamu terkena sampo’?” suara Baekhyun yang seperti cewek sangat jelek dan pasaran  tapi itu membuatmu tersenyum bahkan lebih.

“Hmm…” gumammu disaat dia merendahkan kepalanya sedikit sehingga kau bisa meraih rambutnya. “Apa Ibumu melakukan ini padamu juga?” kau melihatnya sebagian dan dengan jenakanya mencuri satu ciuman ke bibirnya.

“Tidak,” kata Baekhyun setelah kau memutus ciuman ini dan melepaskan dia, “Dan itulah alasan lain kenapa aku suka mandi bersama denganmu.”

“Greasy bacon,” komentarmu kembali, memutar bola matamu padanya. Kau menyabuni dengan  sampo ke  atas rambut ungu gelapnya, dan tersenyum pada cara warna rambutnya yang baru terlihat indah ketika membingkai wajahnya. Kulit nya yang seputih susu sangat pucat ketika di bandingkan dengan rambutnya yang berwarna terong, dan bagaimanapun, itu membuatnya terlihat bahkan lebih menggemaskan. “Kau tahu, Baek, aku biasanya membenci rambut ungumu saat pertama kali.”

“Apa kau tahu payudara kirimu sedikit lebih besar ketimbang yang satunya?” tanya Baekhyun melainkan menjawab komentarmu. Kedua matanya sedang sebuk menganalisa setiap sisi dadamu.

“Kedua mataku di atas sini, Baek,” katamu, melotot padanya. Dia meringis dan merundukkan kepalanya untuk mengecup ujung hidungmu.

“Aku tahu. Kau pikir aku terlihat konyol, kan?” kata Baekhyun, dan kau sedikit terkejut bahwa dia sebenarnya mendengarkanmu sebelumnya. “Aku ingat kau mengatakan hal-hal seperti –“ dia berhenti untuk mengubah nada suaranya dan meninggikannya lebih tinggi, mencicit  seperti dia baru saja menghirup helium sejumlah besar  disaat dia melakukan tiruan yang payah tentang mu. “Oh my God, Byun Baekhyun, kau ubah rambutmu kembali ke warna asli sekarang atau kau tidak akan mendapatkan salah satu bayi-bayi ini –“ Baekhyun menunjukkan jari-jarinya pada setiap payudaramu “ –untuk seminggu!”

Kau buat satu tatapan. “Hanya satu hal yang kukatakan padamu adalah ‘apa yang kau lakukan dengan rambutmu’!”

“Tidak, kurasa bukan begitu.” Dia gelengkan kepalanya seperti seekor puppy yang basah, memercik  wajahmu dengan tetesan-tetesan air yang berasal dari rambutnya yang basah. Kau mengerang sebagai respon dan membalas langsung  dengan memukulkan jarimu pada perutnya. Baekhyun dengan samar tertawa geli dan meneruskan, “Kau tahu, aku ingin konpensasi untuk ejekanmu. Bisa kau balas aku dengan seks?” dia menggoyang-goyangkan kedua alisnya dengan nakal padamu. “Seks mandi? Sekarang? Please, please, please~”

“Tidak!” kau cubit pangkal hidungnya sampai dia kesusahan memindahkan tanganmu. “Kau janji padaku untuk membiarkan ini inosen, Baek!”

Baekhyun cemberut lagi, mengaku mengalah. “Baiklah~”

Beberapa detik kemudian, kau mulai menggumamkan lagu Bing Bang Fantastic Baby saat kau dengan senangnya membentuk  carang-carang  yang di atas kepalanya ke dalam gumpalan-gumpalan sabun. “Baekki-ah~ boleh kubuat rambutmu model jambul lagi?”

“Tidak.”

Tapi kau melakukannya lagi pula, tertawa geli sepanjang atas sampai bawah.

Kau selipkan jari-jarimu di balik rambut halus basahnya dan mulai memijat tengkorak kepalanya. Baekhyun menjadi releks dibawah sentuhanmu dan memejamkan kedua matanya. “Apa ini merasa baik?”

“Mmm-hmm,” dia melenguh dibalik napasnya. “Kau memberi pijatan kepala yang terbaik.”

“Itu bukanlah satu-satunya hal aku ahli,” jawabmu, dan dia menangkap seringaimu. Baekhyun cekikikan dan menirukan tatapan sombong pada wajahmu.

“Oh, aku tahu,” katanya, mulai bergerak berputar untuk melarikan satu tangan sepanjang tulang punggungmu dan mencium sisi wajahmu.

“Baekhyun, aku mencoba membersihkan rambutmu di sini,” kau marah  ketika sentuhannya menjadi berkurang dan berkurang dari inosen(=tidak inosen lagi).

“Tentu,” tambahnya Baekhyun, menelusurkan giginya sepanjang daun telingamu. “Dan aku mencoba memebuat pekerjaanmu terasa lebih menyenangkan.

“Matamu akan terkena sampo dan aku tidak akan –“

“PEDIH! PEDIH!” Baekhyun tiba-tiba saja berteriak pada langit-langit kamar mandi dengan kelopak mata yang tertutup rapat dan dia menlompat-lompat dengan paniknya. “Holy crap, mataku –“

“Lihat? Apa kubilang?!” kau berteriak kembali, menghidupkan shower dan membiarkan air hangat membasahi kalian berdua dari kepala sampai ujung kaki. “Berhentilah bergerak-gerak!”

Baekhyun terlihat lebih releks ketika air mengguyur wajahnya dan membersihkan sampo dari rambutnya dan kedua matanya. Kau membantunya membersihkan rambutnya, melarikan jemari-jemarimu sepanjang rambut halusnya yang basah sampai ke akar dengan air hangat dan Baekhyun mendesah lagi di bawah sentuhanmu.

“Kau baik-baik saja sekarang?” tanyamu dan mencoba menahan tawamu ketika Baekhyun menganggukkan kepalanya seperti anak kecil dan menggosok-gosok kedua matanya. Ketika dia perlahan membukanya, mata sipitnya sedikit memerah dan berkaca-kaca. Kau tertawa geli di saat kau menepuk-nepuk kedua pipinya dengan halus. “Kau menangis, Baekkie~”

“Well, ini masih pedih, okay?” gerutu Baekhyun,memautkan bibir. “Johnson and Johnson’s no more tears formula, pantatku.”

“Oh kemarilah, kau bayi besar,” katamu, menariknya untuk satu ciuman di bawah tetesan air yang jatuh seperti hujan yang halus pada kulit telanjangmu. Baekhyun membalas  pada ciuman itu dengan satu desahan dan dengan mulusnya membalik tubuhmu jadi dia bisa menekanmu di dinding kamar mandi. Kau sedikit mengerang ketika dada polos, hangatnya bertemu dengan milikmu –yang kontras dengan dinginnya keramik yang menekan tulang punggungmu –dan dia memiringkan wajahnya ke samping jadi dia bisa menciummu lebih dalam. Dia menhisap bibir bawahmu dan memastikan untuk menelusurkan gigi tajamnya sepanjang tubuh sebelum dia melepaskannya, membuatmu lemah dan sedikit pusing.

“Baekhyun,” gumammu di bibirnya, melarikan ujung-ujung jarimu sepanjang sisi punggungnya yang basah saat dia menaikkan tubuhmu sedikit dan melingkarkan  salah satu kakimu ke pinggangnya. “Kau berjanji padaku kita hanya akan mandi.”

“Uh huh,” gumamnya acuh tak acuh di kulit tenggorokanmu, sudah menggigit dan memperbarui kembali tanda yang telah dia tinggalkan pada mu semalam.

Kau melenguh pada sentuhannya tapi mencoba tetap fokus pada pikiranmu. “Kita tidak akan melakukan seks saat mandi, Baek.”

Kau memberinya dorongan halus pada dadanya dan dengan begitu, Baekhyun akhirnya menarik dirinya kembali dengan cemberut dan sedih, mata puppy. “Tapi aku ingin~”

“Tidak,” katamu, kedua mata marah  dan tegas. “Kau bilang kau akan mengajakku berkencan.”

“Dan itu bisa menunggu~” Baekhyun mendengung sambil dia melarikan tangannya ke perutmu dan bahkan menjadi lebih rendah, membelaimu dalam cara yang sangat tidak sopan yang masih dengan sukses membuatmu merona hari ini. “Kita tidak akan lama, aku janji –“

Tidak,” katamu, ingin memberi tepukan selamat pada kepalamu sendiri karena kau bisa mengontrol dirimu bahkan ketika dia menjadi tidak tertahankan begini.

Baekhyun mengerang mengalah  dan akhirnya menurunkanmu. “Tapi Sweetheart, aku mengeras~”

“Well, kenapa tidak kau rawat saja itu sendiri sementara aku mengeringkan rambutku?” tanyamu, memberinya kerlingan menggoda dan ciuman keras lainnya pada mulutnya yang mengerucut sebelum kau berbisik, “Itu tidak akan lama, kan?

Kau beri satu tepukan kecil pada pipinya dan meninggalkan dia sendirian di kamar mandi.

Oh, ayolah!”

TBC

*Ehem* WET, WET, WET ~ do you guys have spare panties? Coz i guess you need it *smirk*

I don’t know why he’s running my life and why is he so cute and manly at the same time? Just f*ck him for ruining my life!

Okay, leave some comments below, thank you * bow bow and bow*


20 thoughts on “The Marriage Life Of Mr Byun Baekhyun |Chapter 15a

  1. Oh My God :O this’s so~ ……….??
    Okay kak, pertama baca aku langsung KOTOR pikiranku. Sumpah demi apapun, bersihkan pikiranku sekarang juga!! It’s not good, but he’s good in my life hahhaa *ngomong opo iki aku* 😄
    Itu itu kenapa bisa begitu horny banget kak hihhii 😁 btw, kata-kata terakhir kakak aku suka. Dia bukan cute and manly dalam satu waktu ajja kak, bahkan bisa sengklek setiap hari dalam waktu yang bersamaan pula ckckkckk. Intinya mah dia bisa buat suasana jadi lebih hidup ajja gitu /apasie ini/ *okay abaikan*
    Disini baek bener-bener kiyut, sikapnya beneran kaya anak bocah kkkk~
    Btw, ini dibagi jadi 3chap kan kak?? Dichapter depan masih moment kaya seperti ini kah?? Beri bocoran donk hehhee 😜
    Oya, ada typo atu kali tapi lupa dibagian mana hahhaa 😄
    Okay kak, cukup sampai sini ajja cuap-cuapnya takut pegel itu mata hihhii..
    Always fighting my lovely 😘😄😊😉

    Like

    1. aigoo..aigoo… otak yadong mode on wkwkwkwk…..yup! tiga bagian tp emosi beda2,okay? utk spoiler, nextnya fluffy banget hehehe…. pokoknya diabetes abis/?eh..
      and thx for u’r comment n support 🙂

      Like

      1. Next chapter fluffy?? Yuhuu~ aku akan menunggu 😂
        Udah diabetes kak, setiap hari disuguhin foto baekkie hehhee 😀
        Oke, emosinya beda2??? Berarti yang terakhir 3chapter ini, sad kah?? Atau malah makin fluffy?? Yadong mode on ‘lagi’ ?? Atau apa??? Hayo~ beritahu aku!!
        Wokelah tak tunggu loh kak hihhii ..
        Semangaaaaaaaaatt.. ^_^

        Like

  2. OH MY GOD..pagi” gini baca kek giniano_O byun baekhyun is really bastard guy anyway..yeaah
    sumpah y ni orang bikin gagal fokus:'( padahal aku lg UAS:'( 😥 diotakku dia selalu sliweran pliis:( tanggung jawab lo baek otak gue melalang buana menembus kelangit ke-7 sanaho_O…
    i agree with your statement he’s cute&manly&idiot(lebih sering idiotny btw)in same time of course and this is the reason i stan my puppy byun baekhyun♥♥ ok i will be waiting for the next one okay

    Like

  3. AAAKKKKKKKK aku udah lupa baca sampe mana T_T yaudah deh bacanya mundur wkwkwkwkwk, eh iya kak makin bagus aja nerjemahin yang ini aku sukaaaaaaa
    tapi vulgar banget yaaa ya ampun Baekhyun

    Like

  4. Huaaaaa baekhyun dimandiin 😂
    Ini beneran adegan di dalam satu ruangan, kamar mandi pula, baekhyun pake manja2 persis anak kecil, sukurinn tuh kelilipan haha
    Yadong mode on mamih haha
    Lucu aja ini part nggak ada konflik yg bikin ketar ketir, malah pingin nyubit idung baekhyun saking gelinya sama tingkahnya, duh untung di sini dia doyannya perempuan, eh hahaha
    Maaf baru baca, fighting 😘

    Like

  5. author-nim trus yg lanjutannya pas baekhyun liat ceweknya dicium jongin gk ada ya? kok tau2 mereka mandi bareng? 😂

    pdhl kalo bagian mereka ber 3 itu psti nge feel bgt dehh

    Like

Leave a comment